Fastabiqul khaira


Senin, 18 April 2011

Penerang Sejati


Kelam … Sepi … Sunyi
Apakah yang kudengar kala itu ?
Aku teringat oleh sebuah nada
Nada – nada itu adalah nada – nada penerang

Setiap perkataannya aku dengar,
dan kucoba untuk mencerca
Kadang kala setan menggangguku
Aku tak mengerti apa yang ia maksud
Tapi, malaikat bersuara lembut itu merangkulku
Mendekatiku dengan alunan shimponinya

Malaikat itu memang berhati mulia
Ia bertekad untuk merubahku
Merubahku menjadi lebih baik
Tapi, niat tak sejalan dengan langkah kaki

Suatu saat nanti
Aku pasti akan tahu
Malaikat itu memang penerangku
Laksana lilin di tengah hutan belantara di malam gelap

Aku sadar
Suatu saat nanti aku akan tahu
Bahwa kala ini aku telah merugi
Andaikan aku tak menurutinya

Malaikatku... Guruku...
Penerangku di tengah miskinnya ilmuku ini
Kau tak pernah marah jika aku tak mengerti
Kau rangkul aku dan coba kau jelaskan padaku
Walau terkadang aku tak menghiraukanmu

Guruku... Malaikatku...
Malaikat yang merimbunkan pohon ilmuku
Penerang sejati di kegelapan tanpa ilmu