Fastabiqul khaira


Sabtu, 19 Februari 2011

Desa Di Ujung Cahaya ( Cerpen Karya Maulida A A )

Sore itu langit gelap tertutup awan hitam pekat. Petir mulai menyambar dan guntur berbunyi tak terelakkan. Tetapi, di tengah hutan, seorang anak kecil penggembara masih berkeliaran di hutan. Ternyata anak itu adalah Tatang. Ia berasal dari Negeri Baladewa. Ia pergi menggembara untuk menemukan desa tersembunyi yang konon katanya indah bagai surga. Nama desa itu adalah Desa Kahuripan. Kata sasepuh di negerinya, desa itu terletak di seberang hutan ini.
” Huh... Sudah 5 hari aku berjalan. Tetapi tak ada kepastian. Apa jangan – jangan aq hanya dibohongi? Ah.. Bodohnya aku!” kata Tatang.
Tatang mulai putus asa. Sempat terselip dibenaknya ia ingin kembali pulang. Tetapi, ia tak mungkin mau menyia – nyiakan usahanya yang telah 5 hari berjalan kaki. Oleh karena itu ia putuskan melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di bawah pohon mahoni, terdengar sayup – sayup suara.
” Tatang, jika kamu ingin menemui Desa Kahuripan, bencahlah kelapa muda yang berada di pohon kelapa dewa. Jika kamu berhasil, kamu akan menemui desa itu dan kamu akan bertemu dengan Dewa Brahma. Tetapi jika kamu gagal, kamu tak akan bisa pulang sebelum ada orang yang berhasil menemukan desa itu”
Tatang tersentak kaget. Dia bingung. Lantas dicarinya sumber suara itu. Tatapi nihil. Sesegera mungkin Tatang langsung bergegas mencari pohon kelapa dewa.
” Sebenarnya, di mana pohon kelapa dewa dan Desa Kahuripan itu ? “ teriak Si Tatang.
Berjam – jam dia cari letak pohon kelapa dewa. Tetapi, tidak juga diketemukan. Tatang lelah dan kehausan. Ia tertarik dengan kelapa muda. Tanpa pikir panjang, salah satu dari kelapa yang bergelantungan di pohonnya itu ia ambil dan ia minum.
Dipukulinya batok kelapa dengan batu lancip. Lama kelamaan kelapa berhasil berlubang. Tapi anehnya setelah airnya akan diminum, tak ada sedikitpun sisa air di dalam kelapanya. Tatang yang kesal kemudian melemparkan tempurung kelapa hingga terbelah menjadi 2.
Dari 2 batok kelapa itu muncul sinar. Tatangpun menghampirinya.
” Tatang, masuklah ke sini !”
” Suara apa itu ? Seperti suara yang tadi ! Apakah aku turuti saja ?
Ya sudahlah! Aku akan masuk ke cahaya itu dengan segala konsekuensi.” ucap Tatang.
Akhirnya Tatang masuk ke cahaya itu dan ikut lenyap bersamaan dengan cahaya yang tak tau ujungnya.
” Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...... Brukkkkkkkkkkk .....”
” Aw! Sakit... Pendaratan yang tidak nyaman.” keluh Tatang.
” Aku di mana, ya ? Apakah aku telah sampai di Desa Kahuripan ? Tetapi, aku akui tempat ini indah sekali !” kata Tatang.
” Tatang, selamat. Kamu telah sampai di desaku, Desa Kahuripan. Aku salut dengan kerja kerasmu. “
Suara itu terdengar semakin jelas hingga sesosok laki – laki bertubuh tinggi tepat di hadapan Tatang.
“ Aku adalah Dewa Brahma. Aku penguasa di desa ini.” Kata laki – laki itu.
“ Dewa Brahma ? Berarti ini benar – benar Desa Kahuripan ? “ tanya Tatang.
” Iya. Ini Desa Kahuripan. Sebagai hadiah keberhasilanmu menemukan desa ini, aku akan memberika desa ini kepadamu dan akan kukabulkan 3 permintaanmu. ” kata Dewa Brahma.
” Aku ingin rakyat di negeriku pindah ke desa ini, hidup tentram dan damai disini, dan aku yang menjadi pemimpin desa ini. ” pinta Tatang.
” Baiklah permintaanmu aku kabulkan. ” kata Dewa Brahma.
Beberapa saat kemudian warga Negeri Baladewa berpindah ke Desa Kahuripan. Mereka hidup lebih nyaman dan tenteram di sana. Dan kini Tatang yang memerintah Desa Kahuripan.

Sabtu, 12 Februari 2011

Kremlin Di Moskow, Rusia

Kremlin di Moskow, Rusia


Moskow merupakan ibu kota kerajaan Rusia di bawah pimpinan Ivan the Great pada abad ke–15. Moskow kehilangan statusnya sebagai ibu kota saat Peter the Great memindahkannya ke Saint Petersburg tahun 1721. Meski demikian, Moskow tetap dilanjutkan sebagai pusat kebudayaan dan industri.
Kebesaran Moskow sebagai pusat pemerintahan Uni Soviet kembali pada tahun 1918, dalam pemerintahan Lenin. Beberapa tempat di Kremlin terbuka untuk umum dan banyak dikunjungi wisatawan. Karena Kremlin juga merupakan pusat pemerintahan, terkadang tempat – tempat wisatawan itu ditutup untuk umum tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Kremlin adalah benteng bersejarah di pusat Moskow yang dibangun dari batu bata pada abad ke-15. Panjang temboknya lebih dari 2 km, tingginya hingga 19 m, lebarnya 3,5 - 6,5 m, luasnya 27,5 ha. Kremlin mempunyai 20 menara. Yang paling terkenal darinya ialah Menara Spasskaya ( tingginya 67,3 m ) dengan jam berdiameter 6 m.
Di Kremlin ada peninggalan lama seperti gereja - gereja dengan tempat pemakaman tsar - tsar Rusia. Di sini juga terdapat balai senjata di mana terdapat bermacam-macam barang pusaka termasuk : kereta kuda, mahkota, pakaian, perhiasan dan senjata kepunyaan tsar.
Dari luar, pemandangan Kremlin tampak tidak menarik, hanya bangunan dengan cat putih yang di atasnya terdapat kubah seperti kubah masjid berwarna kuning emas. Tetapi jika masuk ke katedral, kemegahan dan keindahan yang tak terbayangkan sebelumnya akan membuat kita terpesona dan berdecak kagum dan seluruh dindingnya penuh dengan lukisan indah. Sungguh mempesona! Sayang pengunjung tidak boleh memotret.
Kremlin, Moskow, tidak hanya sekadar pusat pemerintahan Rusia dan bukan semata – mata sebuah kompleks yang dikelilingi benteng dan menara – menara yang di ujungnya ada bintang – bintang dengan dominasi warna merah dan hijau. Tetapi, Kremlin adalah tempat untuk mempelajari dan menikmati kekayaan sejarah, budaya, religi, arsitektur, dan seni Rusia.
Selama berabad – abad, Kremlin menjadi saksi dari banyak peristiwa terkenal dan tragis dalam perjalanan sejarah Rusia. Senjata – senjata musuh mencoba meruntuhkan dinding Kremlin yang kokoh. Perayaan dan pemberontakan silih berganti terjadi di sekitar Kremlin. Namun, Kremlin kini tetap berdiri kokoh dan menjadi daya tarik Moskow.
Sekarang Kremlin, Moskow, merupakan salah satu museum terbesar di dunia. Di sini dapat dilihat tanda – tanda kebesaran negara Rusia, gambar – gambar yang luar biasa indah, harta kekayaan tsar Rusia, hingga katedral yang menakjubkan.
Kesohoran Kremlin itu berpadu dengan Lapangan Merah yang kini masuk sebagai warisan budaya yang dilindungi oleh UNESCO, salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Di dalam peta yang lazim diberikan kepada wisatawan, lokasi Kremlin begitu mencolok mata. Kompleks Kremlin yang hampir menyerupai bentuk segitiga dengan 20 menaranya memiliki beragam katedral, museum, hingga istana – istana yang indah.
Di luar benteng, ada Lapangan Merah dengan pusat perhatian pada Katedral Saint Basil yang memiliki kubah – kubah berwarna ceria, Kuburan Lenin, pusat perbelanjaan GUM, dan Museum Sejarah yang bangunannya berwarna merah.
Katedral yang ada di Kremlin juga sayang untuk dilewatkan. Dari luar, koleksi lain yang ada di sini adalah Meriam Kaisar yang merupakan meriam tertua dan terbesar di dunia. Lalu ada Bel Kaisar yang diletakkan di lantai yang sebagian pecah. Pemandu biasanya menyarankan pengunjung untuk menyentuh bel ini dan berdoa karena bel ini dianggap bisa memberikan keberuntungan.
Duka di balik keindahan Kremlin, Moskow, Rusia

Mengunjungi Moskow di musim panas, saat hari panjang karena matahari baru benar – benar tenggelam pukul 22.00, saat yang baik untuk menikmati kekayaan sejarah, budaya, dan tempat populer lainnya di Moskow. Setidaknya untuk Kremlin dan Lapangan Merah yang luas dan menarik itu.
Lapangan Merah dengan panjang 695 meter dan lebar 130 meter itu terkenal sebagai tempat parade militer dan perayaan lainnya. Kata "merah" bukan dari sekitar benteng yang dominan merah atau lambang komunis. Tetapi "merah" dalam bahasa Rusia juga mengacu pada arti indah.
Setiap gedung di Lapangan Merah punya legendanya sendiri. Di sini ada Kuburan Lenin, persis di depan benteng Kremlin, Katedral Saint Basil yang terkenal dengan keindahannya, pusat perbelanjaan GUM, serta Museum Sejarah.
Tubuh pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin yang dibalsem bisa dilihat publik sejak meninggal tahun 1924. Pada hari meninggalnya Lenin, Pemerintah Uni Soviet menerima 10.000 telegram dari seluruh Rusia, yang meminta supaya tubuh Lenin bisa dilihat generasi mendatang. Setiap tanggal 21 Januari kuburan ini didatangi banyak orang yang mengirimkan rangkaian bunga. Di sebelah tubuh Lenin ada juga tubuh Joseph Stalin yang meninggal pada 31 Desember 1953.
Keindahan yang mencolok dari Lapangan Merah adalah Katedral Saint Basil, salah satu menara – menara katedral yang karakteristik unik dengan warna – warna atraktif.
Namun, di balik keindahan katedral yang dibangun saat Ivan the Terrible berkuasa pada abad ke–15 tersimpan cerita duka. Arsiteknya, Postnik Yakovlev, sengaja dibutakan atas perintah Ivan untuk mencegah dia membangun katedral yang lebih indah dari Saint Basil. Katedral itu dibangun untuk memperingati keberhasilan Ivan the Terrible melawan Tartar Mongolia pada tahun 1552 dalam pengepungan kota Kazan.                                         Katedral yang terdiri dari sembilan kapel dengan keunikannya masing – masing itu didesain berdasarkan simbol keyakinan yang kuat, dan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang Jerusalem Baru, yakni Kerajaan Surga yang dilukiskan di Kitab Wahyu.                                                                                                             Keindahan Saint Basil ini juga pernah menggoda hati Napoleon. Dia bersikeras hendak memindahkan katedral ini ke Paris, tetapi tidak ada teknologi yang memadai. Kemudian, Napoleon memerintahkan supaya katedral itu dihancurkan dengan meledakkan mesiu, namun tiba – tiba turun hujan. Penghancuran pun gagal total.                                Pada masa komunis di bawah rezim Bolshevik, katedral ditutup dan pemimpin gereja dibunuh. Selanjutnya, pada masa pemerintahan Stalin, teman dekatnya, Lazar Kaganovich, yang menjabat Direktur Perencanaan Rekonstruksi Lapangan Merah, menyarankan supaya katedral dirobohkan. Tujuannya supaya Lapangan Merah semakin luas serta memudahkan pergerakan parade publik dan pergerakan kendaraan bermotor di lapangan.
Beruntung Stalin menolak ide itu. Penolakan itu berkat keberanian arsitek dan pemerhati budaya Rusia, P Baranovsky yang ketika diperintahkan untuk merobohkan gereja, dia menolak dan mengancam akan memotong tenggorokannya.                                               Lalu dia mengirim telegram secara panjang lebar soal penolakannya itu. Stalin akhirnya membatalkan penghancuran dan sebagai upahnya, Baranovsky dihadiahi lima tahun penjara.                                                                                                                                Katedral lain yang indah di luar Kremlin adalah Katedral Yesus Juru Selamat. Kubah besar yang bercahaya kuning dan struktur besar dari bangunan baru katedral terlihat di semua pusat Kota Moskow dan merupakan gereja terbesar di Rusia. Gereja asli yang dibangun oleh Konstantin Ton tahun 1839 – 1881 untuk memperingati kemenangan Rusia melawan Napoleon. Dan pada tahun 1933 gereja dihancurkan atas perintah Stalin.              Selain itu ada pula Katedral Ortodoks yang di semua dindingnya dipenuhi lukisan religius orang – orang suci. Katedral itu dibangun kembali tahun 1990an. Katedral Ortodoks merupakan sebuah gereja, walau tidak sebesar Katedral Yesus Juru Selamat. Di gereja ini pengunjung bisa melihat simbol dari kebangkitan spiritual Rusia setelah diperintah Komunis.
Ketika lelah berjalan – jalan mengelilingi Kremlin, wisatawan banyak yang berperahu di Sungai Moskow. Dengan menyusuri sungai ini, kita tetap bisa melihat landmark Moskow yang diidentikkan dengan Kremlin. Di tengah sungai, juga ada Patung Peter the Great. Dengan ongkos 250 rubel untuk dewasa dan 150 rubel untuk anak – anak, selama satu jam pengunjung menikmati keindahan Moskow, termasuk melintasi Gorky Park.
KREMLIN Moskwa Rusia

Indonesia Atllantis Kedua

Musibah alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi
berbagai letusan gunung berapi secara serentakyang menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebut benua yang hilang atau Atlantis.
Penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of  Plato‘s Lost Civilization yang dirilis tahun 2005. Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Menurutnya, sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Para peneliti dari Amerika Serikat juga menyatakan bahwa Atlantis adalah Indonesia. Hingga kini cerita tentang benua Atlantis yang hilang masih terselimuti kabut misteri. Sebagian orang menganggap Atlantis cuma dongeng belaka, meski tak kurang 5.000 buku soal Atlantis telah ditulis oleh para pakar.
Bagi para arkeolog atau oceanografer moderen, Atlantis tetap merupakan obyek menarik terutama soal teka-teki dimana sebetulnya lokasi sang benua. Banyak ilmuwan menyebut benua Atlantis terletak di Samudera Atlantik.
Sebagian arkeolog Amerika Serikat bahkan meyakini benua Atlantis dulunya adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Sekitar 11.600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman es.
Memang ada pendapat dari sebagian pakar yang menyatakan bahwa benua Atlantis terletak di Indonesia. Namun hal itu masih debatable. Yang jelas, benar bahwa ada sebuah daratan besar yang dahulu kala bernama Sunda Land. Luas daratan itu kira -kira dua kali negara India. Daratan itu hilang, dan kini tinggal Sumatra, Jawa, atau Kalimantan.
Pada dua dekade terakhir memang diperoleh banyak temuan penting soal penyebaran dan asal usul manusia. Salah satu temuan penting ini adalah hipotesa adanya sebuah pulau besar sekali di Laut Cina Selatan yang tenggelam setelah zaman es. Hipotesa itu didasari pada kajian ilmiah mengingat makin mutakhirnya pengetahuan tentang arkeologimolekuler. Tema ini, bahkan menjadi salah satu hal yang diangkat dalam simposium internasional di Solo, 28 - 30 Juni 2005.
Menurut para peneliti, salah satu pulau penting yang tersisa dari benua Atlantis adalah Pulau Natuna, Riau. Berdasarkan kajian biomolekuler, penduduk asli Natuna diketahui memiliki gen yang mirip dengan bangsa Austronesia tertua.
Lalu mereka menciptakan keragaman budaya dan bahasa pada masyarakat lokal yang disinggahinya dalam tempo cepat yakni pada 3.500 sampai 5.000 tahun lampau. Kini rumpun Austronesia menempati separuh muka bumi.
Dominasi Austronesia sebagai rumpun bahasa merupakan sebuah fenomena besar dalam sejarah. Rumpun ini paling luas tersebar, mencakup lebih dari 1.200 bahasa dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur.
Menurut saya, sah - sah saja para ilmuwan mengatakan bahwa wilayah yang tenggelam itu adalah benua Atlantis yang hilang atau benua tersebut adalah Indonesia, meski itu masih menjadi perdebatan.

Sahabat... Sahabat... Sahabat...

Sahabat..
Ya. Kata itu selalu kita ucapkan...
Sahabat memanglah segalanya... Tapi, kadang sahabat juga tak berarti jika di aberkhianat. Sama saja dia menusuk dari belakang.
Sebenarnya, apa sih arti sahabat itu ? Untuk saya pribadi, sahabat itu selalu ada saat kita membutuhkan saat suka maupun duka, mau berbagi, tulus bersahabat, tidak membicarakan sahabatnya dibelakang, setia menjalin persahabatan, dan yang gak kalah penting sahabat itu bisa memaklumi kekurangan sahabatnya sendiri.
Kadang, sahabat yang kita anggap sohib, ternyata berbalik. Menghianati sahabatnya sendiri hanya karna mungkin dia iri. Padahal, iri  itu tidak baik. Lebih baik kita belajar dari teman kita itu. Siapa tahu kita bisa jadi seperti mereka. Bukannya lebih bermanfaat ???
Ya, seperti itulah. Karna kita sendiri pun sering tak bisa memaklumi sahabatnya sendiri. Jadi berkacalah kepada orang yang mampu menjadi sahabat baik melebihimu untuk sahabatmu.

Jika teman kita memiliki kekurangan, janganlah engkau jelek - jelekkan. Terimalah dia. Motivasi dia ! Kalau sahabatmu mampu berubah karenamu, itu pahalanya besar. Banyak acungan jempol. Kitapun menjadi contoh bagi banyak orang.... Bermanfaat, kan ?

Selain itu, kita juga harus berusaha menjadi sahabat terbaik untuk sahabat kita. Oke ?


(Sedikit banyak cerita pribadi di kehidupan)