Kelam … Sepi … Sunyi
Apakah yang kudengar kala itu ?
Aku teringat oleh sebuah nada
Nada – nada itu adalah nada – nada penerang
Setiap perkataannya aku dengar,
dan kucoba untuk mencerca
Kadang kala setan menggangguku
Aku tak mengerti apa yang ia maksud
Tapi, malaikat bersuara lembut itu merangkulku
Mendekatiku dengan alunan shimponinya
Malaikat itu memang berhati mulia
Ia bertekad untuk merubahku
Merubahku menjadi lebih baik
Tapi, niat tak sejalan dengan langkah kaki
Suatu saat nanti
Aku pasti akan tahu
Malaikat itu memang penerangku
Laksana lilin di tengah hutan belantara di malam gelap
Aku sadar
Suatu saat nanti aku akan tahu
Bahwa kala ini aku telah merugi
Andaikan aku tak menurutinya
Malaikatku... Guruku...
Penerangku di tengah miskinnya ilmuku ini
Kau tak pernah marah jika aku tak mengerti
Kau rangkul aku dan coba kau jelaskan padaku
Walau terkadang aku tak menghiraukanmu
Guruku... Malaikatku...
Malaikat yang merimbunkan pohon ilmuku
Penerang sejati di kegelapan tanpa ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar