Fastabiqul khaira


Rabu, 16 Mei 2012

Saat Rindu Menghantam


Ketika nirwana mulai menjingga
Raja siang tergantikan oleh dewi malam
Semburat merah melukis langit barat
Mega-mega berarakan membentuk benteng perang

Angin sepoi-sepoi mrnghantam wajahku
Menyibak rambutku
Membelai lembut mata sembabku

Aku masih bertahan...
Meski hujan mengguyur
Meski terik menyapa
Meski dirimu tak di sini

Jauh di sana kulihat angsa-angsa berdansa
Lumba-lumba memecah ombak
Burung-burung bermigrasi

Aku masih bertahan...
Memanti hadirmu
Mereka bayangmu
Merekam setiam senyum simpulmu

Andai kau hadir bersama angin yang berhembus
Bangku ini tak sekedar saksi bisu
Atau selaksa cerita usang
Mengingatkan dalam kenangam masa lalu

Di bawah pohon itu
Daun kering berserakan
Siluetmu terlihat klise
Menyapu keheningan dalam diam

Aku masih bertahan...
Menunggu dalam ketidak pastian
Berharap awan lembayung membawamu kemari

Saat rindu menghantam,
Aku...
Masih...
Bertahan...
Hingga tahlil berkumandang
Dan nisan berdiri tegak

Rabu, 16 Mei 2012
Maulida Abdillah Alfaruqy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar