Kremlin di Moskow, Rusia
Moskow merupakan ibu kota kerajaan Rusia di bawah pimpinan Ivan the Great pada abad ke–15. Moskow kehilangan statusnya sebagai ibu kota saat Peter the Great memindahkannya ke Saint Petersburg tahun 1721. Meski demikian, Moskow tetap dilanjutkan sebagai pusat kebudayaan dan industri.
Kebesaran Moskow sebagai pusat pemerintahan Uni Soviet kembali pada tahun 1918, dalam pemerintahan Lenin. Beberapa tempat di Kremlin terbuka untuk umum dan banyak dikunjungi wisatawan. Karena Kremlin juga merupakan pusat pemerintahan, terkadang tempat – tempat wisatawan itu ditutup untuk umum tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Kremlin adalah benteng bersejarah di pusat Moskow yang dibangun dari batu bata pada abad ke-15. Panjang temboknya lebih dari 2 km, tingginya hingga 19 m, lebarnya 3,5 - 6,5 m, luasnya 27,5 ha. Kremlin mempunyai 20 menara. Yang paling terkenal darinya ialah Menara Spasskaya ( tingginya 67,3 m ) dengan jam berdiameter 6 m.
Di Kremlin ada peninggalan lama seperti gereja - gereja dengan tempat pemakaman tsar - tsar Rusia. Di sini juga terdapat balai senjata di mana terdapat bermacam-macam barang pusaka termasuk : kereta kuda, mahkota, pakaian, perhiasan dan senjata kepunyaan tsar.
Dari luar, pemandangan Kremlin tampak tidak menarik, hanya bangunan dengan cat putih yang di atasnya terdapat kubah seperti kubah masjid berwarna kuning emas. Tetapi jika masuk ke katedral, kemegahan dan keindahan yang tak terbayangkan sebelumnya akan membuat kita terpesona dan berdecak kagum dan seluruh dindingnya penuh dengan lukisan indah. Sungguh mempesona! Sayang pengunjung tidak boleh memotret.
Kremlin, Moskow, tidak hanya sekadar pusat pemerintahan Rusia dan bukan semata – mata sebuah kompleks yang dikelilingi benteng dan menara – menara yang di ujungnya ada bintang – bintang dengan dominasi warna merah dan hijau. Tetapi, Kremlin adalah tempat untuk mempelajari dan menikmati kekayaan sejarah, budaya, religi, arsitektur, dan seni Rusia.
Selama berabad – abad, Kremlin menjadi saksi dari banyak peristiwa terkenal dan tragis dalam perjalanan sejarah Rusia. Senjata – senjata musuh mencoba meruntuhkan dinding Kremlin yang kokoh. Perayaan dan pemberontakan silih berganti terjadi di sekitar Kremlin. Namun, Kremlin kini tetap berdiri kokoh dan menjadi daya tarik Moskow.
Sekarang Kremlin, Moskow, merupakan salah satu museum terbesar di dunia. Di sini dapat dilihat tanda – tanda kebesaran negara Rusia, gambar – gambar yang luar biasa indah, harta kekayaan tsar Rusia, hingga katedral yang menakjubkan.
Kesohoran Kremlin itu berpadu dengan Lapangan Merah yang kini masuk sebagai warisan budaya yang dilindungi oleh UNESCO, salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Di dalam peta yang lazim diberikan kepada wisatawan, lokasi Kremlin begitu mencolok mata. Kompleks Kremlin yang hampir menyerupai bentuk segitiga dengan 20 menaranya memiliki beragam katedral, museum, hingga istana – istana yang indah.
Di luar benteng, ada Lapangan Merah dengan pusat perhatian pada Katedral Saint Basil yang memiliki kubah – kubah berwarna ceria, Kuburan Lenin, pusat perbelanjaan GUM, dan Museum Sejarah yang bangunannya berwarna merah.
Katedral yang ada di Kremlin juga sayang untuk dilewatkan. Dari luar, koleksi lain yang ada di sini adalah Meriam Kaisar yang merupakan meriam tertua dan terbesar di dunia. Lalu ada Bel Kaisar yang diletakkan di lantai yang sebagian pecah. Pemandu biasanya menyarankan pengunjung untuk menyentuh bel ini dan berdoa karena bel ini dianggap bisa memberikan keberuntungan.
Duka di balik keindahan Kremlin, Moskow, Rusia
Mengunjungi Moskow di musim panas, saat hari panjang karena matahari baru benar – benar tenggelam pukul 22.00, saat yang baik untuk menikmati kekayaan sejarah, budaya, dan tempat populer lainnya di Moskow. Setidaknya untuk Kremlin dan Lapangan Merah yang luas dan menarik itu.
Lapangan Merah dengan panjang 695 meter dan lebar 130 meter itu terkenal sebagai tempat parade militer dan perayaan lainnya. Kata "merah" bukan dari sekitar benteng yang dominan merah atau lambang komunis. Tetapi "merah" dalam bahasa Rusia juga mengacu pada arti indah.
Setiap gedung di Lapangan Merah punya legendanya sendiri. Di sini ada Kuburan Lenin, persis di depan benteng Kremlin, Katedral Saint Basil yang terkenal dengan keindahannya, pusat perbelanjaan GUM, serta Museum Sejarah.
Tubuh pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin yang dibalsem bisa dilihat publik sejak meninggal tahun 1924. Pada hari meninggalnya Lenin, Pemerintah Uni Soviet menerima 10.000 telegram dari seluruh Rusia, yang meminta supaya tubuh Lenin bisa dilihat generasi mendatang. Setiap tanggal 21 Januari kuburan ini didatangi banyak orang yang mengirimkan rangkaian bunga. Di sebelah tubuh Lenin ada juga tubuh Joseph Stalin yang meninggal pada 31 Desember 1953.
Keindahan yang mencolok dari Lapangan Merah adalah Katedral Saint Basil, salah satu menara – menara katedral yang karakteristik unik dengan warna – warna atraktif.
Namun, di balik keindahan katedral yang dibangun saat Ivan the Terrible berkuasa pada abad ke–15 tersimpan cerita duka. Arsiteknya, Postnik Yakovlev, sengaja dibutakan atas perintah Ivan untuk mencegah dia membangun katedral yang lebih indah dari Saint Basil. Katedral itu dibangun untuk memperingati keberhasilan Ivan the Terrible melawan Tartar Mongolia pada tahun 1552 dalam pengepungan kota Kazan. Katedral yang terdiri dari sembilan kapel dengan keunikannya masing – masing itu didesain berdasarkan simbol keyakinan yang kuat, dan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang Jerusalem Baru, yakni Kerajaan Surga yang dilukiskan di Kitab Wahyu. Keindahan Saint Basil ini juga pernah menggoda hati Napoleon. Dia bersikeras hendak memindahkan katedral ini ke Paris, tetapi tidak ada teknologi yang memadai. Kemudian, Napoleon memerintahkan supaya katedral itu dihancurkan dengan meledakkan mesiu, namun tiba – tiba turun hujan. Penghancuran pun gagal total. Pada masa komunis di bawah rezim Bolshevik, katedral ditutup dan pemimpin gereja dibunuh. Selanjutnya, pada masa pemerintahan Stalin, teman dekatnya, Lazar Kaganovich, yang menjabat Direktur Perencanaan Rekonstruksi Lapangan Merah, menyarankan supaya katedral dirobohkan. Tujuannya supaya Lapangan Merah semakin luas serta memudahkan pergerakan parade publik dan pergerakan kendaraan bermotor di lapangan.
Beruntung Stalin menolak ide itu. Penolakan itu berkat keberanian arsitek dan pemerhati budaya Rusia, P Baranovsky yang ketika diperintahkan untuk merobohkan gereja, dia menolak dan mengancam akan memotong tenggorokannya. Lalu dia mengirim telegram secara panjang lebar soal penolakannya itu. Stalin akhirnya membatalkan penghancuran dan sebagai upahnya, Baranovsky dihadiahi lima tahun penjara. Katedral lain yang indah di luar Kremlin adalah Katedral Yesus Juru Selamat. Kubah besar yang bercahaya kuning dan struktur besar dari bangunan baru katedral terlihat di semua pusat Kota Moskow dan merupakan gereja terbesar di Rusia. Gereja asli yang dibangun oleh Konstantin Ton tahun 1839 – 1881 untuk memperingati kemenangan Rusia melawan Napoleon. Dan pada tahun 1933 gereja dihancurkan atas perintah Stalin. Selain itu ada pula Katedral Ortodoks yang di semua dindingnya dipenuhi lukisan religius orang – orang suci. Katedral itu dibangun kembali tahun 1990an. Katedral Ortodoks merupakan sebuah gereja, walau tidak sebesar Katedral Yesus Juru Selamat. Di gereja ini pengunjung bisa melihat simbol dari kebangkitan spiritual Rusia setelah diperintah Komunis.
Ketika lelah berjalan – jalan mengelilingi Kremlin, wisatawan banyak yang berperahu di Sungai Moskow. Dengan menyusuri sungai ini, kita tetap bisa melihat landmark Moskow yang diidentikkan dengan Kremlin. Di tengah sungai, juga ada Patung Peter the Great. Dengan ongkos 250 rubel untuk dewasa dan 150 rubel untuk anak – anak, selama satu jam pengunjung menikmati keindahan Moskow, termasuk melintasi Gorky Park.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar