Fastabiqul khaira


Jumat, 16 Agustus 2013

Pembenaran dan Sampai Jumpa



Benar, jika rasa adalah nyata bagi setiap manusia. Benar, jika rasa adalah warna bagi kehidupan manusia. Benar, jika rasa adalah damba bagi setiap manusia.

Benar saja, bahwa terkadang rasa muncul begitu saja, namun memang benar jika ada orang bijak mengatakan bahwa “Seberapa lama kamu menyukai sesorang, selama itulah waktu yang kau butuhkan untuk melupakannya”.

Rasa itu bukan mainan, dan ia berbicara lebih pedas dibandingkan dengan mulut. Tak berdusta seandainya 5 kali bertemu dan 4 kali menjadi rival adalah bumbu yang paling menyengat. “Pertemuan pertama dan kedua adalah kebetulan, namun pertemuan ketiga dan selanjutnya adalah takdir”... dulu, membaca kalimat itu serasa melayang pada sosoknya. 2 kali LCC dan 2 babak lomba Pasiad. Fikirku pertemuan-pertemuan itu akan berakhir di kali kedua saat pergulatan akbar sains. Tapi ternyata masih 3 pertemuan setelah itu dan pada ketiganya kau adalah rivalku.

Waktu tak buta, waktu tak setega para pemekerja budak. Selaras dengan sikapmu yang datar, akhirnya aku menemukan fokus yang lebih nyata sekarang. Seperti yang pernah kukatakan jika “Cukup saja sampai batas ini, jika bisa lebih, maka konsentrasiku akan lebih terkuras lagi”... Terima kasih MIZ, pernah menjadi pewarna hidupku, tapi ingat bahwasannya kini kita tinggallah mantan rival. Entah kapan kan berjumpa lagi, yang jelas kudoakan semoga kau menjadi orang sukses... See you nex way...

Time : at the great July

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Kamu sangatlah beruntung. Hingga ku ingin berkata bahwa aku iri kepada takdir yg diberikan kepadamu ^^. entah mengapa aku belum bisa menemui mereka lagi, setelah pertemuan pertama itu kami jalani. Semoga hal yg kamu impikan dapat terlaksana... Semoga MIZ dapat kau temui kembali.... ^^ Thanks for all

    BalasHapus
  3. mampir ke sini mbk ^^ dan ikuti ya ^^ rosyadyan.blogspot.com

    BalasHapus