Di
antara lorong-lorong perut bumi
Berharap
tertimpa cahaya
Memberi sempat
meski hanya angan belaka
Dalam
gelap aku berdiam
Tak
mampu berucap meski sekecap
Hingga kini
ku menghitam, membatu, dan menua
Dalam
heningnya malam
Jagad
kelam, bumi mencekam
Lewat celah
tanah yang tandus
Mengintip
dunia menantang rinai
Melawan
kecepatan cahaya surya
Terselip
pengharapan di dasar kegelisahan
Menanti
bintang membagi sedikit sinar
Atau
merpati mengirim sebuah bohlam
Di
antara bayang semu, aku membisu
Sendiri
tak berkawan, tak berucap, tak bergerak
Tak
ingin hanya diam membatu dalam gelap
Ataupun tinggal
berharap seberkas cahaya menimpa
Tak
ingin hanya menanti
Dan mengharap
uluran tangan saja
Tapi
dalam gelap
Berusaha
agar bisa lari dari keterpurukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar